Thursday, February 3, 2011
Disconnect to Connect
Iklan ini adalah milik sebuah penyedia jasa telekomunikasi Thailand, DTAC. Saya sangat menyukai konsep yang ditawarkan oleh iklan ini. Disconnect to Connect. Sebuah kalimat yang mengandung unsur ironi, tetapi itulah yang menjadikannya menarik.
Manusia terlahir dengan kemampuan untuk menciptakan kebutuhannya sendiri.
Menciptakan hukum yang pada akhirnya harus mereka ikuti sendiri.
Berbeda dengan binatang yang tergantung sepenuhnya pada hukum alam.
Komunikasi modern adalah salah satu contoh kebutuhan yang diciptakan oleh manusia untuk manusia. Telepon genggam, internet, situs jejaring sosial dan berbagai bentuk alat komunikasi lain begitu mendominasi kehidupan sehari-hari. Tidak salah abad ini disebut sebagai era komunikasi. Dunia semakin menyempit dan jarak seolah tak berarti lagi. Dan sejujurnya tidak ada yang salah dengan semua ini.
Yang salah adalah pola komunikasi yang dijalani oleh manusia itu sendiri.
Jika melihat keadaan sekarang, semua anak manusia yang mampu biasanya mempunyai perangkat komunikasi dan gadget sendiri. Anak SD pun banyak yang memiliki BB, IPhone dan gadget lain (saya sendiri juga ingin punya BB atau IPhone lho). Tidak ada yang melarang dan tidak ada yang salah, tetapi tentu saja cara penggunaan yang berlebihan dapat berdampak buruk.
Menjauhkan seorang cucu dengan kakek neneknya.
Menjauhkan seorang anak dari orang tuanya.
Dan seterusnya.
Lalu bagaimana jika kakek nenek, orang tua dan orang yang kita kenal dan sayangi juga memakai perangkat komunikasi modern? Jika mereka berada radius 100 km dari kita, selamat! kita telah menggunakannya dengan bijak. Penggunaan untuk keperluan kerja dan untuk mempermudah komunikasi pun adalah bijak. Tetapi bagaimanapun, interaksi sosial yang nyata dan bersifat langsung tetap mempunyai kualitas yang lebih baik daripada dunia maya. Dan kita masih memerlukannya. Ya kan?
Manusia sekarang tidak hanya "connected", tetapi "hyper-connected".
Saya sering kesal sendiri jika mengunjungi seorang teman, tetapi si teman tersebut begitu sibuk dengan gadgetnya sehingga waktu bersama saya pun jadi berkurang. Ketika orang-orang berkumpul dan mengerjakan tugas kuliah, nyari ide, tetapi ada yang tidak memperhatikan karena sibuk dengan gadget. Menyebalkan.
Saya tidak bermaksud menghakimi. Secara pribadi saya juga bukanlah manusia dengan kemampuan interaksi sosial yang baik. Istilah kerennya, saya sedikit socially awkward person. Saya juga memiliki akun facebook, twitter, tumblr, dan tentu saja, blogspot. Dan terkadang saya pun belum bijak menggunakannya. Tetapi saya terus mencoba untuk menyesuaikan dan berinteraksi dengan sekitar, walaupun itu mungkin perlu waktu yang lama. Maklum, orang yang pemalu dan sulit mengungkapkan perasaan.
Itu adalah karakter, tidak bisa diubah. Hehehe..
Cukup curhatnya, kembali pada iklan ini :p
Setelah melihat info yang ada di youtube, (OMG, ini kan salah satu media komunikasi modern yang saya maksud) terdapat narasi dalam berbahasa Thailand yang artinya "Stay offline some time to embrace your surroundings. Use the phone just as necessary." Sebuah endline yang sangat bermakna, sebuah pesan dari penyedia jasa telekomunikasi yang notabene menjual berbagai fitur komunikasi modern (mungkin ini semacam Corporate Social Responsibility?). Inilah yang dimaksud dengan istilah "Selling the Concept, Not the Product."
Storyline iklan ini cukup menyentuh dan pesan yang disampaikan pun sangat jelas. Setiap adegan di eksekusi dengan angle-angle menarik diiringi musik yang sangat mendukung. Pasangan, orang tua-anak, teman kerja, teman bermain, dan berbagai kegiatan sehari-hari adalah peran-peran yang ada di dalam iklan ini.
Ringan, mudah ditebak tetapi "kena".
Iklan ini berhasil menyebar luas di (here we go again) internet dan menjadi populer di Thailand, bahkan di China iklan ini mencapai akumulasi 2,5 juta view. Ini semua adalah "bonus" untuk si pengiklan.
Labels:
Advertising,
Thought
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment