Saturday, February 26, 2011

Communication is getting simpler, are you sure?

This is not a pro/contra statement. Indeed, i may be one of you. I don't blame anyone. Just thought.

You got languages. You talk. You hear. You interact with the others. You wrote letters. You wait for reply. You are happy. Life is simple.

They invented phone. You talk. You hear. You call from home. They call you back. You pay the bills. You are happy. Life is simple.

They invented computers. Life’s getting easy. You put it in your house. You count. You write. You play. You are happy. Life is simple.

They invented laptops. The computer are getting smaller. You bring it everywhere. You have to buy laptop case now, the good one. Your bag got to be bigger now. You need a place to store your laptop. You are happy. Life is simple.

They invented cell phone. You talk. You hear. You call from everywhere. They call you from everywhere. You got credits. You got balance. You got to refill. The messages packages. The phone packages. Cheaper talk late night. Free sms after 10 sms. You are happy. You still got to pay the bills. Life is simple.

Now you got internet. Life’s getting easy. World is getting smaller. You chat. You interact. You got social networking account. You got facebook. You find old friends. You are in a relationship now and you can tell them. You got messenger. You chat. You laugh. You are downloading the emoticons. You can add song to appear on your status. You got twitter. You can tell them what’s on your mind. They retweet. They ask. They reply. You reply. You log in. You log out. You are happy. You pay the bills. Life is simple.

They invented mobile internet devices on your cell phone and laptop. You can find hot spot everywhere now. You can open your account on your cell phone. They got blackberry. They got smartphone. Java. Android. iPhone. Ops, someone buzz you on messenger. You open your cellphone. You smiles. You reply. Ops, they comment on your status. You open your cellphone. You laughed. You reply. Ops, you got new tweets. You open your cellphone. You read. you retweet. You reply. You laughed. You hate. You cry. Hey don’t forget to upgrade your operating systems. It's safer. It got faster internet connection. You still have to pay the bills. You still happy. Life still simple.

Thursday, February 3, 2011

Disconnect to Connect

 
Iklan ini adalah milik sebuah penyedia jasa telekomunikasi Thailand, DTAC. Saya sangat menyukai konsep yang ditawarkan oleh iklan ini. Disconnect to Connect. Sebuah kalimat yang mengandung unsur ironi, tetapi itulah yang menjadikannya menarik.

Manusia terlahir dengan kemampuan untuk menciptakan kebutuhannya sendiri.

Menciptakan hukum yang pada akhirnya harus mereka ikuti sendiri.

Berbeda dengan binatang yang tergantung sepenuhnya pada hukum alam.

Komunikasi modern adalah salah satu contoh kebutuhan yang diciptakan oleh manusia untuk manusia. Telepon genggam, internet, situs jejaring sosial dan berbagai bentuk alat komunikasi lain begitu mendominasi kehidupan sehari-hari. Tidak salah abad ini disebut sebagai era komunikasi. Dunia semakin menyempit dan jarak seolah tak berarti lagi. Dan sejujurnya tidak ada yang salah dengan semua ini.

Yang salah adalah pola komunikasi yang dijalani oleh manusia itu sendiri.

Jika melihat keadaan sekarang, semua anak manusia yang mampu biasanya mempunyai perangkat komunikasi dan gadget sendiri. Anak SD pun banyak yang memiliki BB, IPhone dan gadget lain (saya sendiri juga ingin punya BB atau IPhone lho). Tidak ada yang melarang dan tidak ada yang salah, tetapi tentu saja cara penggunaan yang berlebihan dapat berdampak buruk.

Menjauhkan seorang cucu dengan kakek neneknya.

Menjauhkan seorang anak dari orang tuanya.

Dan seterusnya.

Lalu bagaimana jika kakek nenek, orang tua dan orang yang kita kenal dan sayangi juga memakai perangkat komunikasi modern? Jika mereka berada radius 100 km dari kita, selamat! kita telah menggunakannya dengan bijak. Penggunaan untuk keperluan kerja dan untuk mempermudah komunikasi pun adalah bijak. Tetapi bagaimanapun, interaksi sosial yang nyata dan bersifat langsung tetap mempunyai kualitas yang lebih baik daripada dunia maya. Dan kita masih memerlukannya. Ya kan?

Manusia sekarang tidak hanya "connected", tetapi "hyper-connected".

Saya sering kesal sendiri jika mengunjungi seorang teman, tetapi si teman tersebut begitu sibuk dengan gadgetnya sehingga waktu bersama saya pun jadi berkurang. Ketika orang-orang berkumpul dan mengerjakan tugas kuliah, nyari ide, tetapi ada yang tidak memperhatikan karena sibuk dengan gadget. Menyebalkan.

Saya tidak bermaksud menghakimi. Secara pribadi saya juga bukanlah manusia dengan kemampuan interaksi sosial yang baik. Istilah kerennya, saya sedikit socially awkward person. Saya juga memiliki akun facebook, twitter, tumblr, dan tentu saja, blogspot. Dan terkadang saya pun belum bijak menggunakannya. Tetapi saya terus mencoba untuk menyesuaikan dan berinteraksi dengan sekitar, walaupun itu mungkin perlu waktu yang lama. Maklum, orang yang pemalu dan sulit mengungkapkan perasaan.

Itu adalah karakter, tidak bisa diubah. Hehehe..

Cukup curhatnya, kembali pada iklan ini :p

Setelah melihat info yang ada di youtube, (OMG, ini kan salah satu media komunikasi modern yang saya maksud) terdapat narasi dalam berbahasa Thailand yang artinya "Stay offline some time to embrace your surroundings. Use the phone just as necessary." Sebuah endline yang sangat bermakna, sebuah pesan dari penyedia jasa telekomunikasi yang notabene menjual berbagai fitur komunikasi modern (mungkin ini semacam Corporate Social Responsibility?). Inilah yang dimaksud dengan istilah "Selling the Concept, Not the Product."

Storyline iklan ini cukup menyentuh dan pesan yang disampaikan pun sangat jelas. Setiap adegan di eksekusi dengan angle-angle menarik diiringi musik yang sangat mendukung. Pasangan, orang tua-anak, teman kerja, teman bermain, dan berbagai kegiatan sehari-hari adalah peran-peran yang ada di dalam iklan ini.

Ringan, mudah ditebak tetapi "kena".

Iklan ini berhasil menyebar luas di (here we go again) internet dan menjadi populer di Thailand, bahkan di China iklan ini mencapai akumulasi 2,5 juta view. Ini semua adalah "bonus" untuk si pengiklan.